“Putus” Karya Erwina, Novel Asyik Wajib Baca di Storial.co (Kompetisi Lomba Review Novel Storial)

“Bahkan waktu sepuluh tahun pun nggak cukup untuk (kami) saling mengenal. (Kami) butuh seumur hidup.” (Bab 49)

Baca “Putus” di sini!

Saat lomba #ReviewNovelStorial ini dimulai, tentu novel “Putus” masuk menjadi salah satu daftar panjang novel yang ingin kutuliskan ulasannya—yang sayangnya lambat banget, uhuk. Maklum, ibu-ibu suka repot sama urusan domestik soalnya. Iya, iya, tahu, pasti semua bilang, “Banyak alasan, Kamu!”

Ya, sudah sekarang izinkan aku membuat ulasan untuk novel ini, ya sebagai #GenerasiBacaOnline yang kece.

“Putus” merupakan salah satu novel yang lahir dari program Storial Bootcamp Writer dan menjadi novel Bootcamp pertama yang terbit buku cetaknya. Keren, kan? Bukan tanpa alasan, dong itu terjadi. Pasti karena novelnya spesial pakai telor. Nah, apa sih spesialnya?

Dari judulnya saja sudah jelas, Putus. Ya itu, novel ini mengangkat tema paling simpel dan paling umum di genre Young Adult yakni perpisahan. Tapi … Nah, ada tapinya, ini novel asyik banget. 

Alasan pertama novel Putus asyik: Aku pribadi karena dulu-dulu yang dibaca kebanyakan novel sastra buat mengajar, agak jarang menemukan novel yang anak muda banget. Makanya saat baca Putus rasanya fresh banget. Seolah dapat oase di padang pasir. Satu yang paling kusuka dan berkesan itu adalah gaya tutur Erwina. Mungkin untuk hal ini ada dua kata yang cocok untuk menggambarkannya yakni, renyah dan lugas.

Renyah ini begini maksudnya, pernah nggak kalian baca novel yang tokohnya masih sekolah atau anak muda tapi dialog dan narasi tokohnya filsuf banget? Ribet gitu! Nah, yang begitu itu masuk kategori tidak renyah versiku, sih. Hahaha … Intinya, saat membaca Putus, pembaca—terutama yang masih muda—akan merasa dekat sama gaya tutur Alma dan Faiz. Rasanya kayak dengerin curhatan temen yang baru putus, aja. 

Lugas, iya ini lagi-lagi sesuai sama tokohnya banget. Nggak mendayu-dayu, memaksakan puitis, atau menye-menye. Cerita soal putus seringkali memakan banyak narasi soal perasaan yang kalau nggak pas porsinya, suka aku skip paragraf model begitu. Kontemplasi memang asyik, sih apalagi untuk bikin quote. Namun, kalau porsinya banyak banget cerita rasanya nggak jalan-jalan. Ibarat nonton film tokohnya bengong aja meratapi putusnya. Nah, Putus ini nggak, gitu. Ceritanya padat dengan aksi, segala teriak di toilet RS pas kesel sambil memaki aja ada. Dibandingkan berparagraf-paragraf yang isinya bengong menyesali diri, aku suka, sih gaya begini. Jadi nggak ngebosenin.

Alasan kedua novel Putus asyik: Putus ini dikisahkan dari dua sisi. Beberapa bab awal, kita akan mengikuti kehidupan Alma yang gamang karena tiba-tiba diputusin setelah sepuluh tahun pacaran. Iya, nggak salah baca, sepuluh tahun, tiba-tiba putus! 

Setelah Alma, baru kita masuk ke sisi Faiz, si cowok yang ribet sama pikirannya sendiri dan tiba-tiba mutusin Alma. Duh, segala seru, sedih, gregetan, campur-baur di cerita dari sisi Faiz ini karena di bagian ini juga semua tabir yang menyebabkan tiba-tiba putus itu mulai terbuka. 

Satu lagi yang buat novel ini asyik, dan menjadi alasan terakhir adalah alurnya. Tolong itu buat penulis-penulis, yang masih pakai nulis flashback start dan flashback end buat mulai alur kilas balik di novelnya, baca ini, deh! Di Putus, kita beberapa kali diajak kilas balik dan itu menggunakan benda-benda yang Erwina sebut sebagai mesin waktu. Penasaran? Contoh paling gampang, coba baca bab empat saat dialog Bang Andri bertanya ke Alma kapan potong rambut. Baca lanjutannya dan perhatikan bagaimana cara Erwina dengan halusnya membawa kita mengenang lagi cerita cintanya sama Faiz dari pertanyaan itu lalu simpulkan apa mesin waktunya di situ. Keren, kan? Istilah mesin waktu sendiri aku dapat langsung dari Erwina, penulisnya, waktu interview dia. Ceileh, interview. Hihihi ….

Nah, akhirnya ulasan ini telah sampai di ujungnya. Buruan baca Putus di Storial atau beli versi cetaknya di NulisBuku. Storial sendiri sekarang bisa beli koin sekaligus, lho. Jadi, kamu nggak perlu klik beli koin lagi tiap buka bab baru. Pemesanan buku cetak pun bisa dilakukan lewat apps Storial. Tinggal klik tombol pesan versi cetak. Keren, kan?

Baca juga koleksi novel Young Adult lain yang terbit di Storial dengan klik tautan berikut https://www.storial.co/young-adult.

Oleh Erfa22

Seorang mama yang hobi belajar dan cinta baca. Pembelajar sepanjang hayat, pendidik paruh waktu, dan penulis lepas yang sesekali mengulas buku juga.

1 Komentar

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai